23 Okt 2019

Apakah pekerjaan Tuhan tidak bisa melampaui Alkitab?

Misteri Alkitab, Alkitab, karya Tuhan, Pekerjaan Akhir Zaman,
Renungan Harian | Apakah pekerjaan Tuhan tidak bisa melampaui Alkitab?


Saudara-saudari sekalian dari Tanya & Jawab Rohani,
Halo semuanya! Baru-baru ini seseorang memberiku kesaksian tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, dan mereka juga memberiku salinan firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, Dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”. Setelah membaca firman ini aku merasa bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa memiliki otoritas dan kuasa, dan aku yakin bahwa firman dalam Dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia” diucapkan oleh Roh Kudus. Namun, yang tidak aku mengerti adalah mengapa firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa melampaui Alkitab.
Zhenxin
Halo Saudari Zhenxin,
Jika kita ingin menjernihkan masalah ini, kita harus terlebih dahulu sampai pada pemahaman tentang pembentukan dan struktur Alkitab. Alkitab mencakup Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Tuhan yang menciptakan bumi dan pekerjaan yang dilakukan di Zaman Hukum Taurat, yaitu dicatat oleh Musa dan para nabi. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus di Yudea, yaitu ditulis oleh para murid Yesus yang mengikut Dia setelah Tuhan Yesus pergi. Pada mulanya surat-surat ini tersebar di berbagai negeri, sampai setelah lebih dari 300 tahun setelah Tuhan pergi, dalam sebuah pertemuan keagamaan, para pemimpin keagamaan dari berbagai negara memilih 27 surat dari semuanya yang telah berserakan, dan mereka mengatur semuanya menjadi Perjanjian Baru pada zaman sekarang. Artinya, pada saat Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, belum ada Perjanjian Baru, Perjanjian Baru belum terbentuk sampai lebih dari tiga ratus tahun setelah Tuhan pergi. Alkitab hanyalah sebuah catatan dan kesaksian tentang pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan di masa lalu, yaitu karya sejarah tertulis dari pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan di masa lalu.
Pekerjaan Tuhan berprinsip, tidak dibatasi oleh Alkitab, melainkan dilakukan berdasarkan rencana Tuhan sendiri dan kebutuhan manusia pada waktu itu, sepenuhnya melampaui Alkitab. Seperti ketika Tuhan Yesus datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan, Dia tidak mengikuti hukum-hukum Perjanjian Lama, melainkan pekerjaan-Nya sepenuhnya melampaui hukum itu, semua yang Dia lakukan adalah pekerjaan baru yang melampaui Perjanjian Lama. Sebagai contoh: Perjanjian Lama mengharuskan manusia menyembah Tuhan di bait suci, tetapi Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya di luar bait suci, meminta manusia agar menggunakan hati mereka untuk menyembah Tuhan dengan tulus ikhlas. Perjanjian Lama mengharuskan manusia agar tidak bekerja pada hari Sabat, tetapi Tuhan Yesus mau merawat orang sakit pada hari Sabat. Perjanjian Lama menetapkan bahwa setelah manusia berbuat dosa ia hanya dapat dimaafkan dengan mempersembahkan korban, tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa selama orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat mereka, maka mereka akan dibebaskan dari dosa-dosa mereka…. Ini semua menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus tidak sama dengan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan Perjanjian Lama, semua itu adalah pekerjaan baru yang melampaui Perjanjian Lama. Pekerjaan Tuhan tidak pernah berlanjut dalam kebiasaan lama yang sama, Dia selalu melakukan pekerjaan baru, dan setiap tahap pekerjaan baru yang dilakukan oleh Tuhan dikerjakan untuk lebih mencapai keselamatan manusia.
Selain itu, Tuhan Yesus bekerja selama 3 setengah tahun, pada saat ini, siapa yang tahu berapa banyak firman yang Dia ucapkan dan berapa banyak khotbah yang Dia beritakan. Empat Injil Perjanjian Baru mencatat hanya sebagian kecil dari firman yang diucapkan oleh Tuhan Yesus, sama seperti apa yang dikatakan Yohanes: “Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu” (Yoh. 21:25). Ini menegaskan bahwa perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus benar-benar tidak dicatat sepenuhnya di dalam Perjanjian Baru, sehingga mengatakan bahwa “firman dan pekerjaan Tuhan semuanya ada di dalam Alkitab, tidak akan pernah ada pekerjaan dan firman Tuhan di luar Alkitab” tidak sesuai dengan fakta.
Alkitab menubuatkan: “Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu” (Yohanes 16:12-13). “Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja” (Wahyu 2:7). Tuhan pada akhir zaman tetap harus bekerja dan menyampaikan firman, Dia harus mengungkapkan lebih banyak kebenaran yang harus disampaikan kepada manusia, dan tidak mungkin kebenaran ini secara otomatis terdapat dalam Alkitab sebelum itu terjadi. Pada akhir zaman, Tuhan datang kembali untuk menyelamatkan manusia melalui firman penghakiman yang Dia ungkapkan, dan mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya akan ditahirkan dan sesudahnya Tuhan akan menuntun mereka ke tempat tujuan yang indah. Ini menggenapi nubuat dalam Wahyu yang tertulis: “Lihatlah, Aku segera datang: diberkatilah dia yang menuruti perkataan nubuat dari buku ini” (Wahyu 22:7). Jika ketika Tuhan datang kembali Dia tidak dapat melampaui Alkitab seperti yang kita yakini, lalu bagaimana mungkin nubuat-nubuat yang dibicarakan oleh Tuhan ini digenapi dan terjadi seperti yang dinubuatkan?
Tuhan yang Mahakuasa berfirman: “Jika engkau ingin melihat pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, dan melihat bagaimana bangsa Israel mengikuti jalan Yahweh, engkau harus membaca Perjanjian Lama; jika engkau ingin memahami pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia, engkau harus membaca Perjanjian Baru. Tetapi bagaimana jika engkau ingin melihat pekerjaan pada akhir zaman? Engkau harus menerima kepemimpinan Tuhan pada zaman sekarang, dan memasuki pekerjaan pada zaman ini, karena inilah pekerjaan yang baru itu, yang belum pernah tercatat dalam Alkitab. … Pekerjaan pada zaman sekarang adalah jalan yang belum pernah ditempuh oleh manusia dan belum pernah dilihat oleh siapa pun. Ini adalah pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya—inilah pekerjaan terbaru Tuhan di muka bumi. Jadi, pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya bukanlah sejarah, karena kini adalah kini, dan belum menjadi masa lalu. Orang-orang tidak tahu bahwa Tuhan telah melakukan pekerjaan yang lebih besar, yang lebih baru di bumi, dan di luar Israel. Pekerjaan ini telah terjadi di luar cakupan Israel, dan di luar nubuatan para nabi. Ini adalah pekerjaan yang baru dan menakjubkan di luar nubuatan, dan pekerjaan yang lebih baru di luar Israel, dan ini adalah pekerjaan yang tidak bisa dipahami atau dibayangkan orang. Mungkinkah Alkitab memuat catatan-catatan yang jelas mengenai pekerjaan seperti ini? Siapakah yang bisa terlebih dahulu mencatat setiap bagian pekerjaan Tuhan zaman ini, tanpa kelalaian?” Dari firman Tuhan ini kita dapat memahami bahwa pekerjaan Tuhan selalu baru dan tidak pernah lama, dan tidak berulang. Di setiap zaman, Tuhan akan melakukan tahapan pekerjaan baru, dan pekerjaan baru ini tentu saja tidak akan dicatat dalam Alkitab, jadi kita tidak bisa menggunakan Alkitab untuk membatasi dan memeriksa pekerjaan Tuhan. Pada akhir zaman, Tuhan sekali lagi menjadi manusia, melaksanakan pekerjaan mengungkapkan firman penghakiman untuk mentahirkan manusia. Firman dan pekerjaan Tuhan menggenapi banyak nubuat dalam Wahyu. Kita yang percaya kepada Tuhan dan mengikut Tuhan tidak akan membatasi Tuhan pada Alkitab, sebab Tuhan adalah Tuhan yang benar dan hidup, dan segala sesuatu yang Tuhan lakukan adalah untuk menyelamatkan dan mentahirkan manusia. Jika kita dapat mengenali tujuan dalam pekerjaan penyelamatan manusia oleh Tuhan, dan memahami bahwa pekerjaan dan firman Tuhan adalah untuk membuat kita menanggalkan watak rusak kita, dan melepaskan diri dari ikatan dan kekangan dosa-dosa kita, maka kita seharusnya menerima kebenaran yang datang dari Tuhan, kita harus menerima pekerjaan penghakiman dari Tuhan di akhir zaman. Jika kita tidak mengikuti pekerjaan baru Tuhan, jika kita secara membabi buta berpegang teguh pada Alkitab, jika kita dibatasi dan diikat oleh Alkitab, tanpa mencari maksud Tuhan sebenarnya, bukankah ini akan menemui kegagalan untuk percaya kepada Tuhan?
Apa yang bisa kita terima dan pahami juga ada batasnya. Aku berharap kiranya persekutuan di atas akan membantu Anda dalam pelajaran tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Jika ada sesuatu yang tidak Anda pahami, silakan tulis kembali!
Saudara-saudari dari Tanya Jawab Spiritual

Sumber Artikel dari "Belajar Alkitab"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Akhirnya saya menemukan jalan keluar dari kekeringan rohani(I)

Oleh Endai, Korea Selatan Aku Bertemu dengan Tuhan untuk Pertama Kalinya dan Aku Mengalami Kedamaian dan Sukacita Pada tahun 2010, ak...