Sekarang kita berada pada penghujung akhir zaman, dan ada banyak saudara-saudari yang dengan tulus percaya kepada Tuhan dan menunggu kedatangan-Nya kembali; mereka pastinya memikirkan pertanyaan ini: Dalam pasal 22, ayat 12 dari Wahyu, Tuhan Yesus bernubuat: “Dan, lihatlah, Aku segera datang.” Tuhan berjanji kepada kita bahwa Dia akan datang lagi pada akhir zaman, jadi apakah sekarang Dia sudah datang kembali? Pertanyaan ini sangat penting bagi kita orang Kristen, jadi bagaimana tepatnya kita mengetahui apakah Tuhan benar-benar telah datang kembali atau tidak?
Pada kenyataannya, Tuhan Yesus telah memberi tahu kita melalui nubuat Alkitab, dan asalkan kita menyatukan semua fakta dan merenungkannya dengan sungguh-sungguh, maka kita akan menemukan jawabannya.
1. Penampakan Perang, Kelaparan, dan Gempa Bumi
Dikatakan dalam Matius pasal 24, ayat 6 sampai 8: “Engkau akan mendengar bunyi-bunyi peperangan dan kabar-kabar tentang peperangan: tetapi janganlah engkau gelisah: karena semua hal ini harus terjadi, tetapi kesudahannya belumlah tiba. Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan: dan akan ada kelaparan, wabah, dan gempa bumi, di berbagai tempat. Semua itu adalah awal dari penderitaan.” Bencana yang telah terjadi di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir sudah semakin parah dan, yang mengerikan bagi manusia, gempa bumi, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, kelaparan, dan wabah penyakit sering terjadi dan menyebar luas; dunia berada dalam keadaan yang mudah berubah dan bergejolak, dan perang, tindakan kekerasan, konflik regional, dan serangan teroris sering terjadi dan terus meningkat. Contoh, pada bulan April 2015, 16 negara bagian di AS menemukan bahwa mereka terserang virus flu burung, dan para ahli mengindikasikan bahwa ini adalah wabah flu burung terburuk di AS dalam 30 tahun terakhir. Pada tanggal 25 April 2015, gempa bumi dengan kekuatan 8,1 skala Richter terjadi di Nepal tengah, yang mengakibatkan kematian sekitar 9.000 jiwa, dengan 22.000 lainnya terluka. Ini adalah bencana alam terbesar yang melanda Nepal dalam lebih dari 80 tahun. Dari November 2015 hingga Juli 2016, Paris, Brussel, dan Nice mengalami beberapa kali serangan teroris, yang menyebabkan kematian sedikitnya 200 jiwa, dengan lebih dari 700 orang terluka. Pada April 2016, India mengalami kekeringan terburuk selama 40 tahun terakhir, yang menyebabkan lebih dari 300 juta jiwa berjuang mencari air minum yang memadai. Dari 4 hingga 6 Februari 2017, karena salju tebal, terjadi serangkaian longsoran salju di sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan, yang menyebabkan kematian lebih dari 100 jiwa dan memengaruhi kehidupan sekitar 2.617 keluarga, sehingga total korbannya mencapai 15.702 jiwa. Saat fajar tanggal 1 April 2017, banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat melanda Mocoa, Kolombia, menewaskan sedikitnya 316 jiwa dan melukai 332 orang, dengan 103 orang lainnya dinyatakan hilang. Ini adalah bencana terkait cuaca ketiga dalam sejarah Kolombia dan dianggap sebagai bencana terburuk yang pernah menimpa Mocoa. Frekuensi dari bencana-bencana inilah yang menjadi pengingat dari Tuhan untuk umat manusia, dan dari semua itu kita dapat melihat bahwa nubuat Alkitab ini telah lama digenapi, dan Tuhan telah datang kembali.
2. Pemulihan Israel
Dikatakan dalam Matius pasal 24, ayat 32 sampai 33: “Sekarang, pelajarilah perumpamaan tentang pohon ara; Ketika rantingnya melunak, dan mengeluarkan daun, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat: Demikian juga kamu, ketika kamu akan melihat semua hal ini, tahu bahwa itu sudah dekat, bahkan di depan pintu.” Seperti yang kita semua ketahui, pohon ara yang mulai bertunas dibicarakan sehubungan dengan pemulihan Israel. Israel dipulihkan pada tanggal 14 Mei 1948. Kitab suci ini memberi tahu kita bahwa ketika kita melihat Israel dipulihkan, sang Anak Manusia ada di depan pintu. Sekarang sudah 70 tahun sejak Israel dipulihkan; 70 tahun yang lalu, Tuhan ada di depan pintu, jadi bukankah dia sudah lama datang kembali? Sangat jelas bahwa nubuat kedatangan Tuhan Yesus ini juga telah digenapi.
3. Injil akan Dikhotbahkan di Seluruh Penjuru Dunia
Dikatakan dalam Matius pasal 24, ayat 14: “Dan Injil kerajaan ini akan dikhotbahkan di seluruh dunia sebagai kesaksian kepada seluruh bangsa dan baru akan tiba akhirnya.” “Dan Injil … ini akan dikhotbahkan di seluruh dunia” berarti bahwa ketika seluruh dunia telah mendengar Injil Tuhan Yesus, Kristus akan datang. (Ini artinya bukan ketika setiap orang telah mendengar Injil atau ketika setiap orang percaya kepada Kristus.) Ketika Tuhan Yesus dipakukan pada kayu salib dan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, Roh Kudus mulai membimbing para murid dan rasul untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan Yesus. Sejak itu, Injil Tuhan secara bertahap telah disebarkan melalui semua saluran, seperti radio, internet, buku, selebaran Injil, atau penginjilan orang yang percaya. Agama Kristen telah menjadi mapan di seluruh dunia, dan banyak negara bahkan menggunakan agama Kristen sebagai agama nasional mereka. Umat Kristen juga sudah lama menyebar ke seluruh dunia, dan bahkan sudah banyak orang yang menerima Injil Tuhan Yesus di Tiongkok, yang dikuasai oleh partai politik ateis; Injil penebusan Tuhan Yesus telah lama menyebar ke ujung dunia. Saudara-saudari yang terkasih, pikirkanlah sejenak: Bangsa apa, wilayah mana di dunia sekarang yang belum pernah mendengar Injil Tuhan Yesus?
4. Kedurhakaan Akan Bertambah Banyak dan Kasih Orang-Orang yang Percaya Akan Menjadi Dingin
Dikatakan dalam Matius pasal 24, ayat 12: “Dan karena kedurhakaan akan bertambah banyak, kasih banyak orang akan menjadi dingin.” Kedurhakaan sekarang meningkat di dunia agama, dan sekarang tanpa pekerjaan Roh Kudus atau kehadiran Tuhan. Meskipun beberapa orang tampaknya memiliki kepercayaan yang kuat, mereka masih berjalan di jalan duniawi. Pendambaan kekayaan tersebar luas di kalangan orang-orang yang percaya, ada yang menjual segala macam barang di gereja-gereja mereka, ada yang berbisnis, dan ada yang menjalankan pabrik dan menyibukkan diri dengan menghasilkan uang. Mereka tidak berpikir untuk bekerja demi Tuhan dan mereka hidup terperangkap dalam jerat duniawi. Ketika para pendeta dan penatua berkhotbah, mereka hanya berfokus menjelaskan pengetahuan alkitabiah dan teori-teori teologis daripada memberitakan firman Tuhan; mereka tidak memberikan kesaksian kepada Tuhan atau meninggikan Tuhan, dan mereka tidak memimpin orang-orang yang percaya untuk berusaha memahami kehendak Tuhan. Maka dari itu, mereka akhirnya mengarahkan pendengar mereka ke dalam pengetahuan alkitabiah, dan kelompok mereka menjadi semakin jauh dari Tuhan; beberapa pendeta dan penatua bersaing satu sama lain dan terlibat dalam perselisihan karena cemburu, sedemikian rupa sehingga mereka bahkan membentuk geng, memecah menjadi berbagai faksi dan geng, mencuri persembahan, terlibat dalam pelanggaran seksual dan tidak memiliki hati yang takut kepada Tuhan sama sekali. Tindakan jahat ini semakin banyak terjadi sekarang ini di dunia agama dan gereja-gereja menjadi semakin tandus. Hal-hal ini mau tidak mau membuat kita berpikir tentang akhir Zaman Hukum Taurat, ketika bait suci yang sebelumnya dipenuhi dengan kemuliaan Yahweh tampak tandus, para imam memberikan pengorbanan yang buruk, dan bait suci menjadi pasar. Apakah ada perbedaan antara gereja-gereja saat ini dan bait suci pada akhir Zaman Hukum Taurat? Dari sini kita bisa melihat bahwa nubuat Alkitab ini telah sepenuhnya digenapi, dan bahwa Tuhan telah datang kembali.
5. Penampakan Kristus Palsu dan Nabi Palsu
Dikatakan dalam Markus pasal 13, ayat 6, bahwa ketika para murid bertanya kepada Tuhan Yesus, akan ada pertanda apa untuk kedatangan-Nya yang kedua pada akhir zaman, Tuhan Yesus berkata: “Karena banyak orang akan datang atas nama-Ku, dan berkata, Aku adalah Kristus, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” Dan hal ini tercatat dalam Matius pasal 24, ayat 24: “Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan.”
Tuhan Yesus bernubuat bahwa ketika Dia datang kembali pada akhir zaman, akan muncul Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu. Selama beberapa tahun terakhir, Kristus palsu dan nabi palsu telah muncul satu demi satu di negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Mereka menyebut diri mereka Kristus, dan tidak hanya mencoba mengaku-ngaku dengan nama Yesus, tetapi mereka juga mencoba untuk meniru tanda-tanda dan keajaiban Tuhan Yesus, menyembuhkan orang sakit, mengusir iblis, dll. Dari penampakan begitu banyaknya Kristus palsu, kita dapat melihat bahwa nubuat mengenai kedatangan Tuhan Yesus telah digenapi, karena ketika Kristus palsu muncul, Kristus yang sejati telah datang. Pada saat ini, kita bahkan harus mengambil inisiatif dan mencari penampakan dan pekerjaan Tuhan. Mungkin beberapa saudara-saudari akan mengatakan, “Sekarang, begitu banyak Kristus palsu dan nabi palsu bermunculan. Jika kita mengambil inisiatif untuk mencari tahu dan menyelidiki mereka, apa yang harus kita lakukan jika kita tertipu?” Akan tetapi, jika kita tidak mencari tahu dan menyelidiki penampakan dan pekerjaan Tuhan karena kita takut tertipu, kita tidak akan tahu bahwa Tuhan telah datang kembali, dan bukankah itu membuat semakin besar kemungkinan kita untuk ditinggalkan? Bukankah kita akan berhenti makan karena kita takut tersedak, dan kehilangan banyak hal untuk menyelamatkan yang sedikit? Dari sini, kita dapat melihat bahwa mengadopsi sikap tidak mendengar apa-apa, tidak melihat apa-apa, dan tidak menyentuh apa-apa terhadap semua orang yang memberitakan kedatangan Tuhan karena takut tertipu adalah hal bodoh. Jika kita ingin menyambut kedatangan Tuhan Yesus, maka penting bagi kita untuk dapat membedakan antara Kristus palsu dan Kristus sejati. Hanya dengan cara ini kita dapat menyambut Tuhan dan tidak tertipu. Jadi, apa saja ciri-ciri Kristus palsu? Tuhan Yesus berkata: “Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat.” Dari firman Tuhan ini, kita dapat melihat bahwa ciri-ciri utama dari Kristus palsu adalah: Mereka hanya dapat melakukan beberapa tanda dan keajaiban sederhana dan mengkhotbahkan kekeliruan yang tampak benar tetapi yang sebenarnya salah untuk menipu orang-orang; mereka benar-benar tidak mampu mengungkapkan kebenaran apa pun untuk menyelesaikan masalah umat manusia terkait dosa dan pengakuan, dan mereka tidak dapat menyelamatkan umat manusia dari kerusakan mereka sendiri. Ini karena esensi dari Kristus palsu adalah roh-roh jahat yang sangat keji, dan mereka sama sekali tidak memiliki kebenaran. Hanya Kristus yang benar, jalan dan hidupnya; hanya Kristus yang bisa mengungkapkan kebenaran, menunjukkan kepada kita jalan dan menyediakan hidup bagi kita. Semua yang tidak dapat mengungkapkan kebenaran yang tersedia untuk kita dan hanya dapat menunjukkan beberapa tanda dan keajaiban sederhana adalah Kristus-Kristus palsu—inilah prinsip dasar bagaimana membedakan Kristus palsu dan Kristus sejati. Dengan firman Tuhan sebagai landasan, kita tidak perlu khawatir tertipu. Untuk mengetahui secara spesifik perbedaan antara Kristus palsu dan Kristus sejati, tontonlah klip video yang luar biasa ini, Cara Membedakan Antara Kristus Sejati dan Kristus Palsu.
Dari fakta-fakta di atas, kita dapat melihat bahwa semua nubuat mengenai kedatangan Tuhan Yesus telah digenapi—Tuhan telah datang kembali. Namun, banyak orang pasti akan bertanya: “Jika Tuhan telah datang kembali, mengapa kita belum menyambut Dia?” Pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin ada yang salah dalam cara kita melakukan penyambutan kedatangan Tuhan Yesus? Dalam hal kedatangan Tuhan Yesus, banyak orang menjadikan perlindungan terhadap Kristus palsu sebagai prioritas utama mereka. Mereka berpegang teguh pada pemahaman dan imajinasi mereka dan percaya bahwa semua yang memberikan kesaksian tentang kedatangan kembali Tuhan adalah salah, dan mereka tidak memperhatikan bagaimana menjadi perawan yang bijaksana dan mendengar suara Tuhan. Beberapa orang fokus memperhatikan dan menunggu, berpegang pada nama Tuhan Yesus dan menjaga jalan-Nya. Akan tetapi ini hanya penantian pasif dan mereka tidak pernah melakukan prakarsa dan maju untuk mencari tahu dan menyelidiki, dan mereka tidak memperhatikan untuk mendengar suara Tuhan. Bagaimana kita dapat menyambut Tuhan dengan melakukan cara ini? Tuhan Yesus berfirman: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27). “Carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Lukas 11:9). “Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka. … Diberkatilah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan” (Matius 5:3, 8). Tuhan itu setia, dan selama kita memiliki hati yang mencari, secara aktif menyelidiki penampakan dan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mendengarkan dengan sungguh-sungguh suara Tuhan, dan melihat apakah cara ini memiliki ungkapan kebenaran dan apakah ini dapat memberi kita kehidupan atau tidak, maka Tuhan pasti akan membimbing kita untuk mengenali kedatangan-Nya yang kedua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar