Kesaksian Kristen | Aku Mengandalkan Tuhan Memberi Kesaksian Ketika Suamiku Menghalangiku Untuk Percaya Tuhan
Oleh Chengshan, Amerika Serikat
Catatan Editor:
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa engkau hanya bisa melihat pelangi bila terlebih dahulu melalui badai dan hujan, dan beginilah situasinya di jalan kepercayaan kepada Tuhan.
Kehidupan kita hanya bisa bertumbuh bila mampu melewati saat-saat sulit, dan baru saat itulah iman dan kasih kita kepada Tuhan bertambah. Setelah menerima pekerjaan baru Tuhan, tokoh utama dari artikel ini menghadapi gangguan dan halangan di tangan suaminya. Setelah melewati hal ini, dia jadi memahami bahwa saat itu dia sebenarnya tengah mengalami sebuah pertempuran rohani, dan bahwa ini semua sesungguhnya adalah berkat Tuhan yang tersembunyi.
Aku menerima pekerjaan Tuhan Akhir Zaman pada bulan April 2018. Persis ketika aku merasa larut dalam sukacita karena menyambut kedatangan kembali Tuhan, aku tidak menyadari bahwa sebuah pertempuran rohani diam-diam akan masuk ke duniaku …
Suatu Kemalangan yang Disebabkan oleh Desas-Desus Online
Suatu hari, setelah sebuah pertemuan ibadah, aku melihat suamiku sudah berusaha meneleponku sebanyak enam kali, dan aku mulai khawatir bahwa sesuatu mungkin terjadi di rumah, maka aku bergegas pulang. Aku tidak pernah menyangka, setibaku di rumah, melihat suamiku dengan ekspresi murka di wajahnya, dan dengan gusar dia memintaku melihat pesan-pesan yang telah dikirimkannya ke ponselku. Dia berkata: “Tahukah engkau apa yang dikatakan di internet mengenai Gereja Tuhan Yang Mahakuasa? Dikatakan bahwa begitu engkau bergabung dengan gereja ini, mereka akan menguras uangmu. Engkau tidak boleh bergabung dengan gereja ini!” Aku dengan cepat mengatakan kepada suamiku: “Apa yang dikatakan di internet itu tidak benar. Engkau belum pernah berhubungan dengan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan engkau tidak mengerti, jadi jangan bicara sembarangan. Aku telah mencari dan menyelidiki belum lama ini, dan aku telah menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dalam hubunganku dengan saudara-saudari di gereja, aku telah menyaksikan bahwa masing-masing dan setiap mereka berhati baik dan dermawan, dan mereka semua adalah orang yang penuh belas kasih. Ketika kami bertemu bersama, kami merenungkan dalam persekutuan firman Tuhan dan kami berbincang-bincang tentang bagaimana menyembah Tuhan dan bagaimana mengejar kebenaran serta hidup dalam kemanusiaan yang sejati. Mereka tidak pernah sekalipun menyebut tentang uang denganku. Faktanya benar-benar bertentangan dengan yang dikatakan di internet. Jangan percaya semua yang engkau baca! Karena aku percaya kepada Tuhan, aku merindukan Dia datang kembali, dan kini Dia sudah datang kembali, dan aku tidak dapat meninggalkan Tuhan ….” Tanpa menungguku menyelesaikan perkataanku, suamiku memotongku dengan mengatakan dengan nada marah: “Aku tak peduli! Aku telah membaca apa yang dikatakan di internet, jadi engkau tidak boleh bergabung dengan gereja itu lagi!” Aku menjawab dengan cemas: “Kami mengikuti jalan yang benar dalam kehidupan, dan engkau tidak boleh percaya ….” Dia kemudian berteriak keras kepadaku. “Aku tidak akan mengizinkanmu bergabung dengan gereja itu tidak peduli apa yang kau katakan. Engkau tidak boleh bertemu dengan mereka lagi …” Pertengkaran kami semakin memanas sampai-sampai aku takut tetangga-tetangga kami bisa mendengarnya, dan karena itu aku berhenti bicara.
Aku berlari ke kamar mandi, merasa sangat terluka. Aku ingat tentang bagaimana suamiku tidak pernah memperlakukanku seperti ini sebelumnya, tetapi ketika menyangkut kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dia menjadi begitu marah, dan tidak sudi mendengar apa pun yang kukatakan. Aku terus memikirkan hal ini berulang kali dan aku hanya bisa menangis. Kemudian, aku berlutut dan berdoa kepada Tuhan: “Ya, Tuhan, aku merasa sangat terluka. Suamiku memercayai desas-desus di internet dan dia berusaha melarangku untuk percaya kepada-Mu. Dia tidak mau mendengarkanku. Ya Tuhan, aku mohon agar Engkau mengaruniaiku hikmat dan kekuatan. Aku tidak dapat berbuat apa pun, tetapi aku tahu bahwa segala sesuatu yang Engkau ungkapkan adalah kebenaran, maka aku memohon bimbingan-Mu hingga aku mampu memberikan kesaksian bagi-Mu.” Setelah berdoa, aku merasa sedikit lebih tenang, tetapi masih merasa sangat kacau.
Tersembunyi di Balik Desas-Desus Itu Adalah Rancangan Licik Iblis
Pada hari kedua, aku menceritakan kepada seorang saudari mengenai hal ini di pertemuan. Dia membacakan bagiku sebuah penggalan dari firman Tuhan: “Dalam setiap tahap pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam diri orang, dari luar pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara orang-orang, seolah-olah lahir karena pengaturan manusia, atau muncul dari campur tangan manusia. Namun, di balik layar, setiap tahap pekerjaan, dan semua yang terjadi, adalah pertaruhan yang Iblis buat di hadapan Tuhan, dan orang-orang harus berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan. Misalnya, ketika Ayub diuji: Di balik layar, Iblis bertaruh dengan Tuhan, dan yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan manusia, dan campur tangan manusia. Di balik setiap tahap yang Tuhan lakukan di dalam dirimu, terdapat pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada pertempuran.”
Saudari ini memberiku persekutuan, dengan mengatakan: “Dari luar, situasi ini terlihat seolah-olah suamimu sedang memaksamu dan menghalangimu, tetapi kenyataannya, sebuah pertempuran rohani sedang berkecamuk di belakang layar. Ini adalah pertaruhan antara Tuhan dan Iblis untuk melihat apakah kita dapat berdiri teguh dalam kesaksian kita bagi Tuhan. Bahwa kita kini telah menerima pekerjaan baru Tuhan dan memperoleh keselamatan dari Tuhan berarti bahwa kita telah terlepas dari pengaruh gelap Iblis. Namun, Iblis tidak mau dikalahkan, sehingga dia memakai keluarga kita untuk mengganggu dan menghalangi kita, dengan tujuan untuk membuat kita meninggalkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan kembali ke bawah wilayah kekuasaan Iblis, untuk dihancurkan bersama dengan Iblis oleh Tuhan pada akhirnya—ini adalah rancangan licik Iblis. Kita harus berdoa lebih tekun kepada Tuhan, menyelami rancangan licik Iblis, mengandalkan Tuhan dan memberi kesaksian bagi-Nya, dan jika kita tetap berdiri teguh, Iblis akan dipermalukan dan dikalahkan. Ketika pencobaan Iblis menimpa Ayub, misalnya, karena Ayub memiliki iman sejati kepada Tuhan, tidak peduli sarana apa yang Iblis pakai untuk mengacaukannya, dia mampu mempertahankan imannya kepada Tuhan. Dia tidak mengingkari nama Tuhan dan Iblis tidak punya pilihan lain kecuali mengundurkan diri.”
Baru setelah mendengar persekutuan dari saudari itulah aku mengerti bahwa aku ternyata sedang berada di tengah-tengah sebuah pertempuran rohani. Iblis ingin mengacaukan hubunganku dengan Tuhan, menghancurkan ketetapan hatiku untuk mengikuti Tuhan, serta menghentikanku agar tidak mengikuti-Nya, maka dia menggangguku melalui suamiku. Jika aku terperangkap dalam rancangan licik Iblis dan meninggalkan jalan yang sehati demi melindungi kepentingan daging dan emosi, aku akan kehilangan kesempatanku untuk diselamatkan oleh Tuhan, dan akhirnya aku hanya akan dihancurkan bersama Iblis oleh Tuhan. Iblis sedang berusaha untuk menyeretku ke neraka—ini begitu menjijikkan!
Ketika aku sampai pada kesadaran ini, ketetapan hati bangkit kembali dalam hatiku untuk memberikan kesaksian bagi Tuhan. Namun, ketika berpikir tentang desas-desus di internet yang telah disebutkan suamiku, aku merasa marah dan berkata kepada saudari itu: “Kita kini jelas-jelas mengikuti jalan yang benar dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, tetapi suamiku percaya desas-desus yang dibacanya di internet, dan dia mengatakan bahwa Tuhan yang kita percayai itu jahat. Dia khawatir bahwa uangku akan diperas. Ketika aku mendengarnya mengatakan hal-hal ini, aku benar-benar marah, tetapi aku tidak tahu bagaimana harus memberinya pengertian dalam persekutuan.” Saudari itu mendengarkan dan kemudian berkata: sambil tersenyum, “Saudari, di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, kebenaran memegang kekuasaan dan semuanya ditangani sesuai dengan prinsip. Jika engkau memahami prinsip-prinsip persembahan dan sumbangan gereja, engkau akan tahu bagaimana memberikan persekutuan pada suamimu. Sementara mengenai seperti apakah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa itu dan prinsip-prinsip apa yang ada terkait sumbangan uang, mari kita baca sebuah penggalan khotbah, dan kita akan mengerti.”
Kemudian, saudari itu membacakan bagiku penggalan khotbah tersebut: “Gereja macam apakah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa itu? Pertama, ini adalah gereja yang diangkat. Para anggotanya pertama-tama menerima pekerjaan Tuhan, mengalami penghakiman dan hajaran di hadapan takhta penghakiman Kristus, dan setelah memperoleh pemahaman tentang Tuhan, mereka memiliki iman yang tulus. Beberapa dari mereka telah mengalami banyak ujian untuk mengembangkan hati yang takut akan Tuhan, tetapi tentu saja kesaksian dari orang-orang yang telah dikerjakan oleh Tuhan menjadi sekelompok pemenang telah muncul. Beberapa orang memiliki pengalaman dan kesaksian yang sebenarnya tentang fakta itu, yang berpijak sebagai kesaksian yang bergema bagi Tuhan. … Juga, orang-orang percaya baru dilarang mengadakan proyek-proyek persembahan secara sembarangan, bahkan karena antusiasme, mengapa? Karena engkau tidak memahami kebenaran, dan persembahanmu diberikan karena antusiasme, bukan karena kepercayaan yang tulus. Setelah engkau percaya selama satu tahun, memahami beberapa kebenaran, dan berdoa beberapa kali, dan engkau memberikan persembahan semacam itu karena ketaatan yang rela kepada Tuhan, maka kami mengizinkannya. Orang percaya baru tidak diizinkan memberikan persembahan karena mereka tidak memahami kebenaran. Inilah sebabnya, di rumah Tuhan, kami tidak mengizinkan khotbah-khotbah untuk menggiatkan persembahan. Pada pertemuan ibadah kami, tidak seorang pun dapat menyampaikan khotbah tentang persembahan, dan jika ada yang melakukannya, mereka dikeluarkan dari posisi kepemimpinan mereka, ini adalah keputusan administratif rumah Tuhan.”
Saudari itu kemudian memberiku persekutuan, dengan mengatakan: “Dari khotbah ini, kita dapat melihat bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah sebuah gereja yang diangkat. Orang-orang ini telah mendengar suara Tuhan dan kembali ke hadapan takhta-Nya; mereka telah menerima pekerjaan dan bimbingan Tuhan, mengalami penghakiman dan hajaran firman Tuhan, memiliki pengetahuan sejati tentang berbagai watak mereka yang rusak dan berdiri teguh dalam kesaksian mereka kepada Tuhan dalam segala jenis ujian dan pemurnian. Bahkan ada beberapa yang lebih memilih mati daripada mengkhianati Tuhan ketika disiksa secara kejam oleh polisi Partai Komunis Tiongkok, dan mereka sungguh-sungguh taat kepada Tuhan dan memiliki kasih sejati kepada-Nya. Semua pengalaman dan kesaksian ini dipublikasikan dalam situs Web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan dari sana kita dapat melihat bahwa orang-orang ini adalah satu kelompok yang telah melampaui kesengsaraan yang amat besar, dan merupakan buah-buah pertama yang disempurnakan oleh Tuhan. Kelompok orang ini adalah pemenang yang dibicarakan oleh Tuhan itu, yang akan memasuki kerajaan Tuhan dan mewarisi kehidupan abadi. Ini dengan tepat menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu: “Mereka adalah oang-orang yang keluar dari sengsara besar dan telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:14). Dari sini, kita dapat melihat bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah gereja yang dipimpin oleh Tuhan sendiri; watak Tuhan adalah benar dan kudus dan sama sekali tidak akan mengizinkan sesuatu yang jahat terjadi di dalam gereja-Nya. Sementara desas-desus yang disebarkan di internet yang mengatakan bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menguras uang orang, hal itu adalah isapan jempol belaka. Ketetapan administratif gereja dengan jelas mengatur bahwa tidak seorang pun diizinkan memberikan khotbah mengenai persembahan. Jika saudara-saudari benar-benar ingin memberikan sumbangan, mereka harus sudah percaya kepada Tuhan selama lebih dari setahun, dan mereka harus masih terdorong untuk memberikan sumbangan setelah berdoa berkali-kali; baru saat itulah gereja akan menerima sumbangan mereka. Sesungguhnya, segala sesuatu di langit dan di atas bumi diciptakan oleh Tuhan, dan semua yang telah manusia peroleh melalui kerja dikaruniakan oleh Tuhan. Tuhan tidak kekurangan kekayaan material—yang Tuhan inginkan adalah hati manusia. Jika kita percaya kepada Tuhan dengan tulus, kitab-kitab firman Tuhan akan diberikan kepada kita sebagai hadiah cuma-cuma, dan gereja akan mengatur saudara-saudari untuk menyediakan pertemuan bagi kita.”
Setelah mendengarkan persekutuan saudari itu, aku berpikir mengenai bagaimana aku telah menghadiri pertemuan-pertemuan untuk waktu yang lama dan tidak pernah seorang saudara atau saudari menyebut soal uang. Suatu kali, aku ingin membeli buah untuk dibawa ke pertemuan, tetapi seorang saudari melarangku, dan mengatakan bahwa kehadiranku saja sudah cukup. Fakta berbicara lebih keras daripada perkataan. Pengalaman-pengalaman pribadiku sendiri menegaskan bahwa apa yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok tersebut semuanya adalah desas-desus dan kebohongan.
Saudari itu melanjutkan: “Saudari, selain memahami prinsip-prinsip persembahan gereja, kita harus melihat jelas niat jahat PKT dan tujuan PKT yang tercela dalam menyebarkan rumor. Seperti kita semua tahu, PKT tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, dan sejak PKT mulai berkuasa, penganiayaannya terhadap orang-orang Kristen tidak pernah berhenti, dan secara terbuka menyatakan bahwa kekristenan adalah sebuah kultus jahat, dan bahwa Alkitab adalah buku dari sebuah kultus jahat. Tujuan PKT membatasi kepercayaan beragama dengan cara ini adalah untuk menciptakan daerah yang tidak bertuhan di Tiongkok sehingga bisa mengendalikan orang selamanya. Tuhan yang berinkarnasi datang ke Tiongkok untuk melakukan pekerjaan-Nya di akhir zaman, untuk mengungkapkan kebenaran dan menyelamatkan kita. PKT takut bahwa kita akan mengikuti Tuhan, bahwa kita akan membaca firman Tuhan dan memahami kebenaran, sehingga dapat melihat esensi dari PKT, dan akhirnya bangkit serta menolaknya. Dengan cara ini, ambisi dan keinginan liar PKT untuk memerintah semua umat manusia akan digagalkan. PKT melakukan yang terbaik menggunakan media online untuk menyebarkan desas-desus, serta memfitnah dan menghujat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dengan tujuan untuk menakut-nakuti orang-orang supaya menjauh dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, untuk membuat mereka tidak berani mencari dan menyelidiki jalan yang benar, dan membuat mereka kehilangan keselamatan Tuhan. Dari sini kita dapat melihat bahwa PKT adalah rezim Iblis yang menentang Tuhan. Sejak awal, Iblis telah berbohong untuk menipu orang, dan kata-katanya tidak dapat dipercaya. Sekarang, suamimu juga telah ditipu oleh desas-desus, jadi kita harus menyampaikan persekutuan kepada dia dengan sabar dan membantu dia untuk melihat situasi yang sebenarnya dengan jelas.”
Melalui persekutuan saudari itu, aku tiba-tiba menyadari: Ternyata tujuan PKT menyebarkan desas-desus adalah untuk memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, untuk menghalangi kita mengikuti jejak langkah Tuhan dan membuat kita kehilangan keselamatan kekal dari Tuhan. PKT benar-benar jahat dan keji. Suamiku tidak percaya pada Tuhan dan telah tertipu oleh desas-desus dan kebohongan PKT. Aku merasa bahwa aku harus melengkapi diriku dengan lebih banyak kebenaran dan memberikan kesaksian kepada Tuhan dengan kehidupanku, dan membantu suamiku untuk melihat dengan jelas desas-desus yang disebarkan oleh PKT.
Dalam Kelemahan, Firman Tuhan Menguatkan Imanku
Suamiku melihat bahwa larangannya tidak berpengaruh terhadapku, sehingga dia lalu meminta teman-temanku menghalangi dan menggangguku, mengajakku makan atau belanja ketika aku semestinya menghadiri pertemuan ibadah, tetapi aku menolak semuanya itu. Menyadari bahwa tipu daya ini tak ada gunanya, suamiku mulai menggunakan taktik bersikap dingin. Setiap hari, ketika aku telah selesai bekerja dan pulang, dia akan duduk dan bermain dengan telepon selulernya, tak mengatakan apa pun dan bersungut-sungut dengan keras. Hal ini berlangsung selama lebih dari dua minggu. Aku merasa bahwa hidupku telah menjadi begitu menyedihkan dan tertekan, dan aku tak kuasa untuk tidak merasa sedikit goyah. Aku berpikir dalam hati: “Bagaimana aku bisa hidup terus seperti ini? Setiap hari ketika aku pulang, aku harus melihat wajahnya yang bersungut-sungut, dan aku merasa begitu pedih dan jengkel! Mungkin, aku tidak usah menghadiri pertemuan gereja selama beberapa hari dan melihat bagaimana perkembangan keadaannya.” Segera setelah pikiran ini muncul di benakku aku menyadari bahwa Iblis telah memasukkan gagasan ini di kepalaku, dan aku pun bergegas menghadap Tuhan dan berdoa: “Ya, Tuhan! Aku merasa agak goyah sekarang karena situasi yang menimpaku. Aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku begitu kecil dan aku tidak mengerti banyak mengenai firman-Mu atau kehendak-Mu. Aku memohon agar Engkau mengaruniaku kekuatan dan bimbinglah aku di sepanjang jalan di hadapanku.”
Setelahnya, aku membaca firman Tuhan: “Jangan berkecil hati, jangan lemah, Aku akan mengungkapkan kepadamu. Jalan menuju kerajaan tidak semulus itu, tidak ada yang sesederhana itu! Engkau ingin berkah datang dengan mudah, bukan? Zaman sekarang semua orang akan mengalami ujian pahit yang harus dihadapi. Jika tidak, hati yang penuh kasih yang engkau miliki terhadap-Ku tidak akan tumbuh lebih kuat, dan engkau tidak akan memiliki cinta sejati kepada-Ku. Walaupun itu hanya keadaan kecil, semua orang harus menjalaninya. Hanya saja ujian itu berbeda sampai taraf tertentu. … Mereka yangberbagai dalam kepahitan-Ku pasti akan berbagi manis-Ku. Itu adalah janji-Ku dan berkat-Ku untukmu.” Firman Tuhan sangat menghiburku. Ya! Karena kekuatan-kekuatan jahat Iblis mengganggu dan menghalangi kita, jalan mengikuti Tuhan ditetapkan untuk dipenuhi dengan kesulitan dan bahaya. Namun, hikmat Tuhan dibangun di atas rancangan licik Iblis, dan ketika Iblis berusaha mengganggu kita dan menghalangi kita dari sikap percaya kepada Tuhan, persis saat itulah ketika Tuhan menguji kita. Jika kita benar-benar percaya kepada Tuhan, kita tidak akan mengkhianati Tuhan tidak peduli apa pun situasi yang menimpa kita. Jika aku berdiri teguh dalam kesaksianku bagi Tuhan, tidakkah aku akan mendapat pujian-Nya? Aku tidak boleh menjadi lemah dan putus asa karena siksaan emosional suamiku, melainkan harus menerima apa yang Tuhan berikan dan bersyukur kepada-Nya karena memberiku kesempatan untuk mendapatkan pujian-Nya! Bgeitu aku memahami kehendak Tuhan, aku tidak lagi merasa tertekan, dan aku membuat ketetapan: Mulai sekarang, tidak peduli bagaimana Iblis memakai suamiku untuk menggangguku, aku tidak akan berhenti menghadiri pertemuan ibadah. Aku ingin mengandalkan Tuhan dan menjadi kesaksian bagi-Nya untuk mempermalukan Iblis!
Aku memperoleh Kekuatan dengan Mengandalkan Tuhan, dan Aku Berdiri Teguh dalam Kesaksianku
Ketika seorang kawan datang menemuiku beberapa hari kemudian, aku mengatakan kepadanya bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dalam rupa manusia untuk kedua kalinya, bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang telah datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman yang dimulai di rumah Tuhan, bahwa Dia menyatakan kebenaran untuk mentahirkan kita dari kerusakan kita sehingga kita menjadi orang yang jujur, dan bahwa Dia membimbing kita di jalan yang benar sepanjang hidup. Aku mengatakan kepadanya bahwa Yahweh, Tuhan Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang satu, hanya saja Dia mengerjakan pekerjaan yang berbeda-beda pada zaman yang berbeda … Temanku mendengarkanku beberapa lama, kemudian dia berpaling dan berkata kepada suamiku: “Apa yang dikatakannya terdengar masuk akal. Dia berkata bahwa Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang satu, dan dia percaya kepada Tuhan dan mengikuti jalan yang benar dalam hidup. Itu tidak mungkin salah.” Suamiku lalu mengatakan: “Dia sudah berubah sejak percaya kepada Tuhan. Baru-baru ini, aku telah bersungut-sungut dan merasa marah kepadanya, tetapi dia tidak menentangku. Hal seperti ini tidak terjadi sebelumnya, dan aku tidak tahu apa yang terjadi pada kami jika kami terus bertengkar. Tampaknya seseorang dapat berubah menjadi lebih baik setelah percaya kepada Tuhan. Baiklah. Aku tidak akan mengganggumu lagi.” Aku merasa sangat senang mendengar suamiku mengatakan hal ini, dan aku terus bersyukur dan memuji Tuhan. Bahwa aku memiliki semua perubahan ini adalah dampak firman Tuhan atasku. Sementara itu, aku juga melihat bahwa ketika aku mengandalkan Tuhan dengan tulus, Iblis akan dipermalukan dan mundur.
Sejak hari itu, suamiku tidak pernah berusaha menghalangiku lagi, dan kehidupan di rumahku kembali tenang. Walaupun pertempuran rohani ini telah menyebabkan aku merasa pedih, begitu aku melewatinya, hubunganku dengan Tuhan menjadi lebih erat, aku memperoleh sedikit pemahaman mengenai kemahakuasaan dan hikmat Tuhan, dan aku menjadi semakin memiliki kepekaan akan esensi jahat Iblis sementara dia merusak dan memangsa orang, dan ini benar-benar menguatkan imanku untuk mengikuti Tuhan. Aku juga jadi memahami bahwa usaha-usaha suamiku untuk menghalangiku bukanlah sebuah kesulitan, tetapi justru berkat yang tersembunyi dari Tuhan!
Jika saat ini engkau juga menghadapi hambatan-hambatan dalam kepercayaanmu, janganlah mengeluh atau menjadi tawar hati. Kita harus semakin mendekatkan diri pada Tuhan dan berdoa, dan asalkan kita mengandalkan Tuhan dengan tulus, Tuhan pasti akan memimpin kita dalam mengatasi pencobaan-pencobaan Iblis.
Sumber Artikel dari "Belajar Alkitab"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar